Penyebab dan Solusi untuk Mengatasi Mom Shaming
TABLOIDBINTANG.COM - Perwakilan Rumah Sakit Anak C.S. Mott, Anna Kauffman, menyebut membesarkan anak adalah waktu yang sangat menyenangkan dalam hidup, terutama pada tahun-tahun pertama.
“Saat itulah para ibu harus membuat serangkaian pilihan setiap hari untuk anak mereka. Kritik bisa berdampak pada kemampuan ibu membuat keputusan penting. Kritik yang terjadi terus menerus bisa mengganggu kesehatan baik ibu maupun anak,” Anna mengingatkan.
Banyak alasan yang melatarbelakangi seseorang melakukan mom shaming. Psikolog sosial, Susan Newman, Ph.D. melalui artikelnya yang dipublikasikan di situs web Psychology Today memerinci beberapa faktor mengapa seseorang mengkritik keras seorang ibu.
Ada yang hanya ingin menyombongkan diri seolah ia mengetahui segala hal tentang pengasuhan anak. Ada pula yang melakukannya karena penyesalan di masa lalu.
“Kebanyakan mom shaming merupakan cara seseorang menutupi rasa tidak aman atau rasa bersalah terhadap suatu hal yang mereka harap bisa ubah terkait pengasuhan anak,” ungkap Susan.
Sedangkan, mom shaming yang dilakukan orang terdekat kemungkinan karena mereka ingin terlibat dalam mengasuh anak. Hal ini biasanya dilakukan para orang tua.
Untuk mengatasi mom shaming, Susan menganjurkan untuk tidak terpengaruh dengan gaya pengasuhan orang lain. Setiap ibu punya perjuangan masing-masing dalam merawat dan membesarkan anak.
Sebagai ibu, Anda mengenal anak Anda lebih baik dibanding orang lain. Jadi, sikap percaya diri terhadap apa yang diyakini terbaik untuk Anda dan buah hati harus dimiliki.
Yang tidak kalah penting, sikap penerimaan diri. “Anda harus bisa menerima bahwa ada masanya Anda kewalahan. Tidak ada yang sempurna, hampir semua orang tua pernah melakukan kesalahan sekarang dan di masa yang akan datang,” imbuh Susan.
(yuri / gur)